SNOT sering disebut juga Coryza merupakan salah satu dari banyak penyakit pernafsan yang juga dapat menimbulkan suara seperti ngorok. Snot disebabkan oleh bakteri haemophilus paragalinarum yang merupakan bakteri gram negatif, berbentuk batang pendek atau cocobacililli
(jika dilihat dengan mikroskop J ), tercat polar, non motil, tidak
membentuk spora dan fakultatif anaerob. Sampai saat ini di Indonesia
diketahui ada 3 serotype Coryza yaitu A, B dan C namun ada serotype
lain yang merupakan varian B atau ada juga menyebutkan serotype non-ABC.
Sebenarnya bakteri ini mudah mati jika berada dilur tubuh inang/ unggas
yaitu akan mati sekitar 4 jam namun akan sedikit lebih bertahan jika
bakteri ini berada dalam eksudat/ lendir/ ingus yaitu bisa antara 1-3
hari. Akibat dari penyakit ini dapat menurunkan produksi telur antara 10-80% dalam kurun waktu 2-3 minggu sedangkan pada ayam muda akan menyebkan gangguan pertumbuhan yang jika tidak segera diatasi maka akan mempengaruhi performa produksinya saat dewasa.
Gejala klinis yang paling awal dapat ditemukan pada ayam
yang terinfeksi coryza/ SNOT adalah bersin-bersin yang diikuti dengan
adanya eksudat dari hidung maupun mata. Jika proses berlanjut maka
eksudat tersebut akan mengental (menjadi mukopurulen sampai purulen) dan
berbau busuk/ tidak sedap. Kumpulan eksudat tersebut akan menyebabkan
pembengkakan pada bagian wajah dan sekitar mata yang jika bagian yang
bengkak tersebut ditekan maka akan terasa empuk. Kebengkakan ini pada
sebagian kasus menyebabkan mata terlihat hampir tertutup. Infeksi coryza
ini jika ikut menyerang saluran pernafasan bagian bawah maka yang
terjadi adalah muncul suara ngorok yang umumnya akan terdengar jelas
saat malam hari. Efek
dari infeksi saluran pernafasan tersebut adalah ayam susah bernafas
sehingga akan menyebabkan penurunan nafsu makan dan minum serta
terjadinya stress
berat. Akibatnya daya tahan tubuh melemah dan ayam akan mudah terserang
penyakit lainnya. Memang seperti yang tertulis dibanyak literatur
bahwa angka kematian akibat coryza tidak terlalu tinggi namun angka
kematian coryza yang berkomplikasi dengan penyakit lainnya menjadikan
infeksi coryza harus diwaspadai.
BERSAMBUNG...
BERSAMBUNG...
0 comments:
Post a Comment